Judul
Diharamkan Adat, Diperjuangkan Cinta
Penulis
Alwi Padly Harahap
Ukuran
14 cm x 20 cm
Jumlah Halaman
112
Blurb/Sinopsis
Di tanah Mandailing, di mana adat dipahat dalam sanubari dan warisan leluhur menjelma titah suci, tumbuhlah cinta yang takdirnya bagai senja di ufuk kelam indah namun terlarang. Arman dan Sondang, dua jiwa yang terjalin dalam satu marga, merajut kasih dalam bisu, merangkai rindu dalam doa-doa yang lirih menuju langit. Tatapan mereka berbicara dalam bahasa yang tak terucap, namun adat adalah tembok kokoh yang memisahkan, palung yang menelan harapan. Di antara desau angin yang membawa pesan leluhur dan gemuruh hati yang memberontak, mereka bertanya mampukah cinta melawan takdir yang ditulis oleh manusia, atau haruskah ia gugur sebagai bunga yang tak sempat mekar di tanah sendiri?
Di tengah badai tuntutan keluarga dan bayang-bayang pengucilan, Arman dan Sondang menapaki jalan sunyi, mencari makna di antara pusaran adat dan cahaya iman. Cinta mereka berlayar di samudra kegelisahan, terombang-ambing antara warisan leluhur dan kebenaran yang suci. Dengan hati berlumur doa, mereka menggali jejak Islam yang murni, bertanya pada langit, mana yang lebih luhur—takzim pada tradisi atau nurani yang berpijar oleh ajaran Ilahi? Dalam derasnya ujian, mereka merajut harapan di sela luka, mengadu pada takdir, seberapa jauh harus berkorban demi cinta yang mereka yakini sebagai cahaya.